Rabu, 11 April 2012

GOLEK POTEHI

GOLEK POTEHI

Golek Potehi adalah sebuah pertunjukan boneka atau wayang semacam wayang golek yang dimainkan di atas panggung kecil dan mempertontonkan berbagai kisah klasik Cina.
Potehi berasal dari Poo yang berarti kain, tay yang berarti kantung dan hay yang berarti wayang. Jadi wayang potehi adalah wayang kantung kain. Dan memang badan wayang adalah berupa kantung kain, yang sekaligus menjadi baju si tokoh wayang yang berwarna-warni dan berpola indah.
Di bagian atas kantung ada kepala wayang terbuat dari kayu dan di cat dengan berbagai mimik muka yang berbeda. Ada yang tampak baik hati, ada yang bengis sekali. Kalau pada wayang golek dalang menggerakkan wayang menggunakan tongkat yang tertempel di ujung tangan wayang, dalang wayang potehi memasukkan tangannya ke dalam kantung kain alias badan wayang dan menggunakan jemarinya untuk menggerakkan kepala dan kedua tangan si wayang. Pertunjukan wayang ini mengkisahkan legenda-legenda Cina seperti : Sam Kok, Sam Pek Eng Tay, Li Si Bin, dan cerita lainnya yang digemari oleh etnis tionghoa.
Seni wayang ini aslinya lahir di daratan Cina pada masa Dinasti Jin (abad 3-5) dan berkembang pada masa Dinasti Song (abad 10-13). Konon lahirnya wayang potehi bermula dari adanya lima orang yang akan dijatuhi hukuman mati. Ketimbang bersedih menunggu ajal, mereka berpikir bahwa lebih baik menghibur diri. Maka dengan menggunakan barang-barang yang ada di sel seperti panci dan piring mereka mulai memainkan musik tetabuhan untuk mengiringi permainan wayang. Kaisar yang mendengar bebunyian menarik ini akhirnya memberi mereka pengampunan.
Pada saat pertama masuk ke nusantara wayang ini masih dimainkan dalam bahasa asli suku Hokkian. Namun pada perkembangannya akhirnya cerita dimainkan dalam bahasa Indonesia, yang terdengar khas karena kadang lebih mirip bahasa Indonesia jaman dulu, dengan disisipi istilah-istilah dalam bahasa asli di sana-sini. Iringan musiknya adalah beberapa macam tetabuhan dan semacam rebab.
Seiring berjalannya waktu, wayang potehi menjadi suatu kesenian yang langka. Sedikit orang yang bisa memainkannya, peminatnya pun juga semakin berkurang. Wayang potehi jarang dimainkan. Semakin sedikit generasi yang berminat terhadap kesenian tradisional Cina ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar